• Facebook Rocks

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • Facebook vs Twitter

    Go to Blogger edit html and replace these slide 2 description with your own words. ...

  • Facebook Marketing

    Go to Blogger edit html and replace these slide 3 description with your own words. ...

  • Facebook and Google

    Go to Blogger edit html and replace these slide 4 description with your own words. ...

  • Facebook Tips

    Go to Blogger edit html and replace these slide 5 description with your own words. ...

Pages

Pelaksanaan Iman da Akhlaq


Perguruan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH memiliki motto:"Dengan Iman dan Akhlaq Saya menjadi Kuat, tanpa Iman dan Akhlaq Saya menjadi Lemah." Motto ini menjadi landasan dalam setiap gerak insan TAPAK SUCI dalam berkarya dan berprestasi. Dengan senantiasa mengamalkan motto ini, Insya Allah membawa TAPAK SUCI mencapai kesuksesan memenuhi misi dan mewujudkan visi TAPAK SUCI.
  • Pengertian Iman dan Akhlaq
Pengertian Iman
Ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW yang paling fundamental adalah bertauhid kepada ke-Esaan Allah SWT, yang ditunjukkan dengan Kalimat Syahadat: "Laa Ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)". Kalimat mulia ini menjadi landasan dasar dan inti Islam, yang membedakan mana seorang Muslim, dan mana yang tidak beriman--yang menyekutukan Allah SWT).
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Iman adalah Engkau percya kepada Allah, Malaikat-malaikat-NYA, Kitab-kitab-NYA, Hari Kebangkitan/Kiamat, Qodlo dan Qodar atau kuasa-NYA." (HR. Bukhari). Iman, merupakan kuncipokok dalam membentuk ke-Islam-an seseorang; antara Iman dan Islam merupakan satu kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, dan amal saleh akan sia-sia jika tidak dilandasi Iman.
Seperti telah kita ketahui bahwa banyak hadist yang telah menjelaskan masalah Iman dan ciri-ciri keimanan, antara lain:
  • Iman itu mempunyai tujuh puluh cabang; mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah adalah yang paling utama, memindahkan duri yang mengganggu di jalan adalah yang paling ringan, dan malu adalah sebagian dari Iman.
  • Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangga.
  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya.
  • Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata benar atau (jika tidak bisa) lebih baik diam.
  • Tidak lurus Iman seorang hamba sebelum lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya sebelum lurus lidahnya.
 
Pengertian Akhlaq
Sebelum kita memahami pengertian akhlaq, baiklah jika kita perhatikan terlebih dahulu bahwa obyek dari akhlaq adalah manusia. Manusia adalah mahluk Allah yang diciptakan-Nya dengan sebaik-baiknya kejadian, diberiNya akal dan nafsu agar dia dapat memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk, yang memberi manfaat dan mudharat, mana yang halal dan mana yang haram, dan sebagainya.

Akhlaq adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syaria (hukum Islam), disebut Akhlaq yang mulia. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan akhlaq yang buruk.

Kata "akhlaq", secara etimologis berarti; 1) Tabiat, budi pekerti; 2) kebiasaan atau adat; 3) keperwiraan, kesatriaan; 4) agama; 5) kemarahan. Karena akhlaq merupakah suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka suatu perbuatan baru disebut akhlaq kalau terpenuhi beberapa syarat;
  1. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang
  2. Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipaksaan, pdipikirkan atau diteliti lebih dahulu, sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan, atau dibuat-buat, tidak disebut akhlaq.
Akhlaq menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pad pembentukan dan pembinaan akhlaq yang mulia.
Sabda Rasulullah SAW; "Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia" (HR Ahmad, Baihaqi, dan Malik).
  • Mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang yang paling baik akhlaqnya. (HR Ahmad)
  • Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang paling baik adalah sesuatu yang paling banyak membawa manusia ke dalam srga (HR. Tirmizi).
Akhlaq Nabi Muhammad SAW biasanya juga disebut akhlaq Islam. Karena akhlaq ini bersumber dari Al Qur'an dan Al Qur'an datang dari Allah SWT, maka akhlaq Islam mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan Akhlaq Wa'diyah (ciptaan manusia).
Ciri-ciri itu antara lain:
  1. Kebaikan bersifat mutlak (al khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.
  2. Kebaikan yang bersifat menyeluruh ( as-salahiyyah al-'amamah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.
  3. Tetap, langgeng dan mantap yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat, atau perubahan kehidupan masyarakat.
  4. Kewajiban yang harus dipatuhi (a- ilzam al mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya.
  5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karen Akhlaq Islam bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia.
Akhlaq yang mulia dan terpuji menurut ajaran Islam antara lain:
  1. BERANI, dalam segala hal yang positif, baik mengatakan dan membela kebenaran serta dalam menghadapi tantangan dan ancaman.
  2. ADIL, dalam memutuskan sesuatu tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun hubungan kekerabatan.
  3. BIJAKSANA, dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu.
  4. MENDAHULUKAN, kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
  5. PEMURAH, dan suka menafkahkan hartanya, baik pada waktu lapang maupun pada waktu susah.
  6. IKHLAS, dalam melaukan setiap amal perbuatan semata-mata karena Allah SWT.
  7. CEPAT BERTOBAT, dan meminta ampun kepada Allah SWT jika melakukan sesuatu perbuatan dosa.
  8. JUJUR dan BENAR, adalah suatu sifat yang terpuji termasuk Akhlaq Mahmudah.
  9. TENANG, dalam menghadapi berbagai masalah, tidak berkeluh kesah, dan gundah gulana.
  10. AMANAH, dapat dipercaya baik terha
  11. SABAR, dalam menghadapi setiap cobaan atau melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah SWT.
  • PEMAAF, adalah orang yang selalu memberikan maaf kepada orang lain tanpa rasa dendam.

  • PENUH KASIH SAYANG dan belas kasih terhadap sesama mahluk Allah.
  • LAPANG HATI, dan tidak membalas dendam, terhadap orang lain yang telah meyakiti hatinya.
  • SELALU OPTIMIS, dalam menghadapi kehidupan dan penuh harap kepada Allah SWT.
  • IFFAH, yakni selalu menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat merusakkan kehormatan dan kesucian.
  • AL HAYA', yakni malu melakukan perbuatan yang tidak baik.
  • TAWADDU, (rendah hati) bukanlah merendahkan kedudukan seseorang malah sebaliknya mengangkat martabatnya.
  • MENGUTAMAKAN PERDAMAIAN, daripada permusuhan.
  • ZUHUD, dan tidak rakus terhadap kehidupan dunia.
  • RIDHA, atas segala ketentuan yang ditetapkan Allah SWT.
  • SETIA, terhadap teman, sahabat, dan siapa saja yang terkait dengannya.
  • BERSYUKUR, atas segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  • MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH, dalam setiap mengambil keputusan.
  • BERTAWAKKAL, setelah segala usaha dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  • DINAMIS, sampai ke tujuan dan cita-cita tercapai.
  • MURAH SENYUM, dan menampilkan wajah yang ceria kepada orang lain sehingga setiap orang yang memandangnya merasa senang.
  • SELALU MEMPERHATIKAN, keadaan tetangga dan lingkungan tempat tinggalnya.
  • MENGHORMATI dan MENGHARGAI, orang lain secara tulus, tanpa memandang latar belakang orang tersebut, selama hasil kerja dan prestasi tersebut bersifat positif.
  • MENJAUHI SIFAT IRI HATI DAN DENGKI, terhadap tetangga, teman atau saudara baik langsung maupun tidak langsung.
  • RELA BERKORBAN, demi kepentingan dan kemaslahatan umat manusia dalam membela agama Allah SWT.

Pelaksanaan ikrar TAPAK SUCI
Ikrar TAPAK SUCI terdiri dari 6 (enam) butir yang menjiwai dan juga yang mengikat setiap gerak dan langkah insan TAPAK SUCI. Do'a dan ikrar TAPAK SUCI ini disusun pertama kali oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Sejarah memperlihatkan bahwa do'a dan Ikrar TAPAK SUCI itu sudah disusun sejak Perguruan TAPAK SUCI berdiri. Hal ini menyiratkan betapa karakter dan warna kepribadian seluruh insan TAPAK SUCI kelak, sudah digariskan dan sudah diproyeksikan lebih dini, oleh para pendahulu perguruan TAPAK SUCI.
Dari pengertian Iman dan Akhlaq tersebut di atas, maka marilah kita bercermin pada diri sendiri. Marilah kita mengambil diri kita masing-masing sebagai tolok ukur sejauh mana penghayatan dan pengamalan Ikrar TAPAK SUCI, apakah ciri-ciri keimanan dan akhlaq mulia itu sudah ada pada diri kita, apakah sesungguhnya kita sudah KUAT, atau sebenarnya kita masih LEMAH.


Akhlaq

Akhlaq Anggota Tapak Suci Menauladani Rosululloh SAW


 image.jpg
Saudaraku, islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok penyampai risalah Allah SWT yang benar dan di ridhoi. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau SAW dan menginginkan berada di barisan beliau SAW. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau SAW akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendo’akan beliau dengan cara memperbanyak bersholawat kepada beliau SAW.
Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.
Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.
Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami sholat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.
Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.
Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.
Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah SWT.
Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad)”.
Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia”(HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.
Saudaraku, mari kita sampaikan salam dan sholawat kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan beroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumil mahsyar. insya Allah…Amiin.

0 komentar:

Posting Komentar